Gorutnews.com – Pengumuman kelulusan siswa kelas 6 SDN 16 Anggrek pada Senin, 2 Juni 2025 ini tidak hanya menjadi momen penting bagi seluruh siswa dan orang tua, tetapi juga menghadirkan kisah penuh haru dari salah satu siswa, Abdul Said Rajak, yang akrab disapa Rehan.
Rapat penetapan kelulusan yang dipimpin oleh Kepala Sekolah, Ibu Wisnawati Abubakar, S.Pd, dihadiri oleh para guru, diawali dengan pemaparan nilai oleh guru kelas 6, Pak Safrudin Talib, S.Pd.
Setelah beberapa jam, dilanjutkan rapat pengumuman kelulusan yang dihadiri oleh guru, siswa kelas 6, dan orang tua, di mana mereka bersama-sama menyimak dengan penuh harap menunggu hasil akhir yang menentukan masa depan siswa.
Ketegangan semakin terasa saat pengumuman resmi berlangsung di ruang kelas dan lapangan sekolah. Para siswa didampingi orang tua mereka membentuk lingkaran, siap membuka amplop yang memuat hasil kelulusan masing-masing.
Di antara mereka, Rehan menjadi pusat perhatian. Saat berjalan menuju lapangan, guru SDN 16 Anggrek, Pak Sarton Ishak, merangkul Rehan dan dengan candaan berkata,
“Rehan, sediakan tisu ya, jangan sampai kamu tidak lulus.”
Ketika saatnya membuka amplop tiba, dengan ucapan “Bismillah” yang dipimpin oleh Pak Safrudin Talib, para siswa membuka hasil kelulusan secara bersamaan.
Begitu melihat tulisan “LULUS” di kertas dalam amplop, air mata haru langsung mengalir dari wajah ibu Rehan. Ia memeluk anaknya erat-erat, merasakan kebahagiaan dan rasa syukur yang mendalam. Kepala sekolah yang berdiri di samping mereka pun tak kuasa menahan air mata haru.
Sebagai tanda syukur dan dukungan, ibu Rehan menyerahkan bucket bunga kepada Rehan yang menerimanya dengan senyum bahagia.
Momen haru ini mewakili kebahagiaan dan harapan seluruh siswa kelas 6 SDN 16 Anggrek yang dinyatakan lulus tahun pelajaran 2024-2025, termasuk Anisa Miraz Ismail (Ica), Lilis, Rajak, Aznandi, Hadijah, Ramdan, dan Rio yang diwakili oleh ibunya karena sedang sakit.
Dalam sambutannya, Kepala Sekolah menegaskan bahwa kelulusan ini adalah hasil kerja keras dan doa yang tak pernah putus, dan mengajak siswa untuk terus melangkah maju dengan semangat.
Hari itu menjadi saksi sebuah perjalanan pendidikan yang penuh perjuangan dan diakhiri dengan kebahagiaan serta haru yang mendalam, khususnya bagi Rehan dan keluarganya.