Gortunews.com – Sebuah tenda megah berdiri di depan rumah Bapak Mahmud Moha, tepat di samping Masjid Al-Istiqlal, Dusun Polia, Desa Botumoputi. Tenda yang dipasang dengan hiasan mewah seolah-olah sedang menggelar pesta pernikahan ini ternyata adalah Tempat Pemungutan Suara (TPS) 002 untuk Pilkada Gorontalo pada Rabu, 27 November 2024. Berbeda dari kesan TPS pada umumnya, suasana di dalam tenda ini lebih mirip seperti sedang berada di sebuah pesta pernikahan.
Kemeriahan TPS 002 semakin terasa dengan penampilan ketujuh anggota KPPS yang menggunakan pakaian adat Galenggo berwarna ungu dan jilbab krem. Mereka adalah Srirahayu Kandar, S.KM (KPPS 1), Asna Djafar, STR.Keb (KPPS 2), Maryam Adam, S.AP (KPPS 3), Sarlin Sione (KPPS 4), Sri Royana Abas, AMG (KPPS 5), Nurainun Husain, Amd.Kep (KPPS 6), dan Agustin Umar, SE (KPPS 7). Keamanan TPS dijaga dengan ketat oleh Linmas, Bapak Ahyun Abas dan Mahmud Moha, yang mengenakan kemeja putih dan celana gelap.
Total pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada TPS 002 ini mencapai 478 orang, terdiri dari 226 laki-laki dan 252 perempuan. Untuk menambah semarak suasana, panitia menyediakan photo booth yang dihiasi bunga dan dua tempat duduk untuk berfoto setelah mencoblos. Bahkan, disediakan pula property balon percakapan dengan berbagai tulisan menarik seperti “Aku bangga sudah memilih”, “Aku sudah memilih, kamu kapan?”, dan lainnya.
Antusiasme warga Dusun Polia pun terlihat jelas ketika mereka berbondong-bondong datang ke TPS untuk menyalurkan hak pilihnya. Setelah mencoblos, mereka dengan senang hati berfoto di photo booth, menunjukkan jari kelingking yang telah diberi tinta sebagai tanda telah menunaikan kewajiban demokrasi.
Salah seorang warga yang dikenal dengan sapaan “Pasisa Kui” tampak begitu bahagia, berteriak “qiw-qiw” sambil memegang property bertuliskan “Aku sudah memilih, kamu kapan?”, mengekspresikan kegembiraan telah berpartisipasi dalam Pilkada 2024.
Dengan cara penyelenggaraan yang unik dan meriah, TPS 002 Desa Botumoputi berhasil menghadirkan suasana pesta demokrasi yang berbeda, membuktikan bahwa menggunakan hak pilih bisa dilakukan dengan penuh semangat dan kegembiraan.