TOLANGO, Gorutnews.com – Seleksi Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Kecamatan Anggrek digelar di ruang kelas SDN 5 Anggrek, Rabu (17/9/2025). Perwakilan siswa dari SD dan SMP se-Kecamatan Anggrek tampil menunjukkan kemampuan berbahasa Gorontalo dalam berbagai cabang lomba.
Peserta merupakan utusan dari sekolah masing-masing. Dalam satu jenis lomba ada sekolah yang hanya mengirim satu siswa, sementara sekolah lain menurunkan dua wakil. Kehadiran guru pendamping membuat suasana semakin hidup.
Acara ini dihadiri Korwil Pendidikan Anggrek H. Usman Kadir, M.Pd., Pengawas Bina Hj. Fatrawati Lawuo, M.Pd., kepala SD-SMP se-Kecamatan Anggrek, guru pendamping, serta para juri.
Empat cabang lomba yang dilombakan meliputi pidato atau tabibo, lohidu, dongeng, dan menulis cerpen. Untuk lomba tabibo, lohidu, dan dongeng dipandu langsung Kepala SDN 6 Anggrek Agus Lajambu, S.Pd., sementara cerpen berlangsung di ruangan terpisah diawasi Kepala SDN 4 Anggrek Gustamin Sun Lawani, S.Ag.
Dewan juri terdiri dari Rabia Sudirman, S.Pd., Ulfa Hiku Imran, M.Pd. selaku Kepala SDN 5 Anggrek, dan Ibrahim Buni, S.Pd. Mereka menilai penampilan siswa berdasarkan ketepatan bahasa, kreativitas, serta penguasaan materi lomba. Antusiasme peserta terlihat jelas dari penampilan mereka di hadapan juri.
Rabia Sudirman menyampaikan, FTBI adalah wadah penting bagi generasi muda dalam melestarikan bahasa daerah. “Festival Tunas Bahasa Ibu adalah bentuk apresiasi kepada tunas muda atas hasil pembelajaran bahasa Gorontalo. Kegiatan ini juga sebagai stimulus agar anak-anak lebih antusias menjaga bahasa daerah,” ujarnya kepada Gorutnews.com.
Ia menambahkan, peserta terbaik dari seleksi ini akan mewakili Kecamatan Anggrek di tingkat Kabupaten Gorontalo Utara, sebelum akhirnya menuju ajang FTBI tingkat provinsi yang mempertemukan wakil dari kabupaten/kota se-Gorontalo.
Seleksi berakhir dengan suasana penuh kebersamaan. Siswa berbaur bersama guru pendamping, menjadikan kegiatan ini lebih dari sekadar lomba, melainkan momentum memperkuat kebanggaan terhadap bahasa Gorontalo sebagai identitas budaya.