Gorutnews.com – Tanah longsor hebat melanda Desa Kasia, Kecamatan Sumalata, Kabupaten Gorontalo Utara pada Sabtu dini hari, 29 Maret 2025 sekitar pukul 03.30 WITA. Bencana ini terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut selama beberapa jam.
Material longsor berupa tanah dan bebatuan menutupi seluruh badan jalan trans Sulawesi sepanjang 20 meter dengan ketinggian mencapai 2 meter, sehingga memutus akses transportasi yang menghubungkan Provinsi Gorontalo dengan Sulawesi Tengah.
Berdasarkan hasil investigasi awal, kejadian bermula ketika hujan lebat yang turun sejak malam hari menyebabkan tanah di area perbukitan menjadi jenuh air.
Kondisi ini mengakibatkan struktur tanah tidak mampu menahan beban air yang semakin bertambah, sehingga terjadi pergerakan massa tanah dan bebatuan yang kemudian meluncur ke bawah menutupi jalan raya Trans Sulawesi. Akibatnya, jalur transportasi vital yang menghubungkan dua provinsi tersebut lumpuh total dalam beberapa jam pertama pasca kejadian.
Menanggapi situasi darurat tersebut, Danramil 1314-03/Sumalata bersama Kapolsek Sumalata segera berkoordinasi dengan aparat Desa Kasia untuk melakukan penanganan awal. Kedua institusi mengerahkan personelnya untuk membantu mengamankan lokasi dan memulai upaya pembersihan material longsor.
Mereka juga menjalin komunikasi dengan perusahaan-perusahaan di sekitar lokasi kejadian untuk meminta bantuan alat berat guna mempercepat proses pembersihan jalan yang tertutup material longsor.
Meskipun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, kerugian material cukup signifikan dengan tertutupnya jalan utama yang menghubungkan Provinsi Gorontalo dan Sulawesi Tengah. Kondisi ini berdampak pada terhambatnya arus distribusi barang dan pergerakan masyarakat antar provinsi.
Para petugas dari Koramil dan Polsek bersama warga setempat terus melakukan pembersihan dengan alat seadanya sambil menunggu bantuan alat berat yang dibutuhkan untuk menangani batu-batu berukuran besar.
Kerjasama yang solid antara TNI, Polri, dan masyarakat setempat membuahkan hasil yang cukup signifikan. Berkat kerja keras semua pihak, sebagian bahu jalan telah berhasil dibersihkan sehingga kendaraan bisa melintas meskipun harus melalui jalur alternatif di pinggir jalan utama.
Sementara itu, jalan aspal utama masih tertimbun material longsor dan bebatuan besar yang membutuhkan penanganan khusus dengan alat berat untuk membersihkannya.
Tim gabungan juga terus memantau kondisi cuaca dan potensi longsor susulan di lokasi kejadian. Pengawasan intensif dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya longsor tambahan, terutama jika hujan kembali turun dengan intensitas tinggi.
Langkah antisipasi ini penting untuk memastikan keselamatan petugas yang bekerja di lokasi kejadian serta pengguna jalan yang melintas di jalur alternatif yang telah dibuka.
Peristiwa tanah longsor di Desa Kasia ini kembali mengingatkan pentingnya upaya mitigasi bencana dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Para ahli menyoroti pentingnya reboisasi di kawasan perbukitan serta sistem drainase yang baik untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Sementara penanganan darurat terus dilakukan, pemerintah daerah diharapkan dapat merumuskan solusi jangka panjang untuk mengatasi kerentanan wilayah Sumalata terhadap bencana tanah longsor, terutama pada musim hujan dengan intensitas tinggi.