DUDEPO, GORUTNEWS.COM – SDN 15 Anggrek yang berada di Dusun Botongo, Kepulauan Dudepo, Kecamatan Anggrek, Gorontalo Utara, untuk pertama kalinya melaksanakan Asesmen Sumatif Akhir Jenjang (ASAJ) di sekolah sendiri, Senin (19/5/2025).
Sebanyak 4 siswa kelas 6 mengikuti ujian perdana ini, terdiri dari 2 siswa laki-laki dan 2 siswa perempuan. Pelaksanaan ASAJ serentak ini merupakan bagian dari evaluasi akhir bagi siswa kelas akhir tahun pelajaran 2024/2025.

Kepala SDN 15 Anggrek, Irfan Laboro, S.Pd, secara simbolis mengalungkan ID Card kepada para pengawas ujian dan peserta sebagai tanda dimulainya ujian sekaligus bentuk legitimasi tanggung jawab masing-masing.
“Ini momen bersejarah bagi kami. Untuk pertama kalinya ASAJ dilaksanakan langsung di SDN 15 Anggrek tanpa harus menyeberang ke daratan,” ujar Irfan Laboro.
Para siswa mengerjakan soal ujian menggunakan Chromebook dengan dukungan jaringan internet Bakti Aksi Kominfo. Soal diakses secara digital melalui tautan yang telah disiapkan oleh panitia ujian.
Menurut guru kelas, Masni M. Ntuiyo, sebelumnya siswa SDN 15 Anggrek harus menumpang ujian di SDN 4 Anggrek di Desa Ibarat karena keterbatasan fasilitas.
“Dulu kalau ujian, kami harus menyeberang ke daratan. Sekarang anak-anak bisa merasakan ujian di sekolahnya sendiri. Ini jadi kebanggaan,” tutur Masni.

Ketua panitia yang juga guru kelas 6, Apner Sandiata, S.Pd, menyampaikan bahwa semua perangkat teknis telah disiapkan jauh hari sebelumnya.
“Kami pastikan koneksi internet, perangkat Chromebook, dan akun siswa semuanya siap. Puji Tuhan hari ini berjalan lancar,” ungkap Apner.
Dua pengawas ujian yang ditugaskan, Memis Pakaya, S.Pd dan Lusiana Rahman, S.Pd, menyampaikan apresiasi atas kesiapan sekolah dan semangat siswa dalam mengikuti asesmen.
“Meski hanya empat orang, semangat mereka luar biasa,” ujar Memis.
“Kami mengawasi langsung dan sejauh ini anak-anak sangat tertib,” tambah Lusiana.
ASAJ di SDN 15 Anggrek dijadwalkan berlangsung selama beberapa hari dengan mata pelajaran berbeda. Sekolah berharap pelaksanaan ini bisa menjadi langkah awal menuju kemandirian pendidikan di wilayah kepulauan.