Gorutnews.com – Kisah cinta unik lintas budaya dan negara antara Lizza Bilondatu, seorang guru SD asal Isimu, Gorontalo, dan Muhammad Al-Qhays (Vijay Dilip), pria asal Mumbai, India, telah menarik perhatian banyak orang. Cinta mereka adalah bukti bahwa perbedaan jarak dan budaya bukanlah penghalang bagi dua hati yang saling mencintai.
Semua berawal pada Maret 2018, saat Lizza dan Muhammad pertama kali berkenalan melalui media sosial. Lizza, yang fasih berbahasa Inggris, Urdu-Pakistan, Hindi, dan Marathi, sering berinteraksi dengan teman-teman dari berbagai negara. Hubungannya dengan Muhammad semakin intens meski sempat kehilangan kontak dua kali. Takdir mempertemukan mereka kembali pada 2019, dan sejak itu, hubungan mereka berkembang menjadi cinta yang kuat.
Pada 14 Februari 2019, Muhammad melamar Lizza, menandai awal perjalanan menuju pernikahan. Selama hampir empat tahun menjalani hubungan jarak jauh (LDR), keduanya tetap menjaga komitmen hingga akhirnya Muhammad datang ke Gorontalo untuk pertama kalinya pada 4 Desember 2022. Pertemuan tersebut menjadi momen haru setelah bertahun-tahun hanya berkomunikasi secara virtual.
Hanya berselang sehari dari pertemuan itu, Muhammad mempersunting Lizza pada 6 Desember 2022 dalam prosesi pernikahan adat Gorontalo di kediaman Lizza di Dusun Mootinelo, Isimu Utara. Muhammad Al-Qhays yang sebelumnya bernama Vijay Dilip telah memeluk Islam sebelum pernikahan dan mengganti namanya menjadi Muhammad Al-Qhays.
Kisah cinta mereka sempat viral karena menjadi inspirasi bagi banyak orang. Lizza, yang dikenal sebagai sosok sederhana namun cerdas, berhasil menjaga keharmonisan hubungannya dengan Muhammad meskipun menghadapi banyak tantangan.
Senin, 2 Desember 2024, Muhammad kembali datang ke Gorontalo untuk ketiga kalinya. Kedatangannya disambut penuh kebahagiaan oleh Lizza yang membawa buket bunga di Bandara Djalaluddin Gorontalo.
Kisah cinta Mem Lizza dan Muhammad Al-Qhays menjadi simbol bahwa cinta sejati dapat mengatasi segala rintangan, membuktikan bahwa bahasa hati jauh lebih kuat dari sekadar perbedaan budaya dan jarak geografis.
